BJ Habibie , Tokoh yang selama ini ikut serta memajukan teknologi Indonesia
Seiring berkembang nya zaman yang begitu cepat,
Akan berdampak juga ke pertumbuhan teknologi yang tentunya makin
berkembang pesat. Dan oleh karna itu kita di tuntut untuk dapat
beradaptasi dengan cepat, jika tidak maka kita akan jauh tertinggal
di belakang, indonesia sebagai negara berkembang, indonesia masih
dianggap belum terlalu maju dalam hal penguasaan dan perkembangan
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan data dan survey oleh United for
Development Program (UNDP) bahwa pada tahun 2013, indeks pencapaian
teknologi di indonesia berada pada urutan ke-60 dari 72 negara. Tolak
ukur tersebut berdasarkan kepada pencapaian dari penciptaan teknologi
yang dilihat dari perolehan nya hak paten dan royalti atas karya dan
penemuan teknologi, inovasi dari teknologi yang mutakhir diukur dari
jumlah pengguna internet dan besaran sumbangan ekspor teknologi
terhadap barang ekspor, inovasi dari teknologi lama yang dilihat dari
jumlah penggunaannya, tingkat pendidikan berdasarkan rata-rata lama
sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas, dan angka partisipasi kasar
penduduk yang menempuh pendidikan tinggi di bidang iptek.
Tapi tahukah kalian bahwa indonesia memiliki
beberapa tokoh yang juga ikut berpengaruh dan berperan aktif dalam
memajukan teknologi di indonesia mulai dari penemu dan pemilik hak
paten dalam bidang teknologi, aktivis yang juga ikut berperan aktif
dalam mengembangkan terobosan teknologi baru yang mutakhir, dan
sampai mantan direktur utama perusahaan BUMN yang jadi penyedia
telekomunikasi di indonesia (Telkom Indonesia)
B. J. Habibie
Sudah tidak asing lagi ketika kita mendengar
nama “BJ Habibie”, ya beliau adalah salah satu tokoh panutan
dan menjadi kebanggan bagi banyak orang di indonesia, beliau lahir
pada tanggal 25 juni 1936 di Parepare, Sulawesi selatan, beliau juga
pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang ketiga
menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatannya pada
tanggal 21 mei 1998.
Keluarga dan pendidikan
BJ Habibie merupakan anak ke-empat dari delapan bersaudara, beliau lahir dari
pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo.
Ayahanda beliau yang berprofesi sebagai ahli di bidang pertanian
berasal dari etnis Gorontalo dan memiliki keturunan Bugis, Sedangkan
ibunda beliau berbudaya Jawa.
Beliau
menikah dengan Hasri Ainun Besari yang sering kita kenal dengan
sebutan “Ainun” pada tanggal 12 mei 1962, dan dikaruniai dua
orang putra, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.
Ia
pernah menuntut ilmu di SMAK Dago. Tahun 1954 beliau belajar teknik
mesin di Universitas Indonesia Bandung yang sekarang telah berganti
nama menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada tahun 1955-1965
Beliau melanjutkan studi teknik penerbangan, mengambil spesialis
konstruksi pesawat terbang di Universitas
Teknologi Rhein Westfalen Aachen (RWTH Aachen), Jerman Barat, dan
menyandang gelar diplom
ingenieur
pada tahun 1960 dan gelar doktor
ingenieur pada
tahun 1965 dengan predikat summa
cum laude.
Pekerjaan dan karier
Semasa
karier nya BJ Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm
(MBB) sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman,
sehingga pencapaian Beliau pada puncak karier nya sebagai seorang
wakil presiden bidang teknologi. Pada tahun 1973, Beliau kembali ke
tanah air tercinta atas permintaan mantan presiden Soeharto.
Beliau kemudian menjabat sebagai Menteri Negara
Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai dengan maret 1998.
Sebelum menjabat sebagai Presiden RI pada masa jabatan 21 Mei 1998 –
20 oktober 1999, Beliau adalah Wakil Presiden (14 maret 1998 – 21
mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Kepresidenan
Soeharto. Beliau lalu diangkat sebagai ketua umum ICMI (Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannnya sebagai menteri.
BJ Habibie bersama Tim Mobil Listrik UII |
Foto di
atas merupakan partisipasi BJ Habibie terhadap tunas bangsa dalam
mengembangkan teknologi – teknologi yang mutakhir di negeri ini, di
acara IIMS (Indonesia Intersnasional Motor Show), pada Booth/stand
tim Mobil Listrik UII (Universitas Islam Indonesia) ia berbagai
pengalamannya dan memotivasi agar tunas bangsa Indonesia terus bisa
ikut mengembangkan teknologi-teknologi baru lagi.
No comments :
Post a Comment