Monday, December 19, 2016

Djuanda Kartawidjaja ( Part 1 )

  No comments

Biografi Djuanda Kartawidjaja (Part 1)


Biografi Djuanda Kartawidjaja
sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir34MS39tCJxz8TY3hxdMwSAvuiQSN_ANaU9BMf5gP73Nz38g_84pEN3Wr4HxGe6055HF06MZacY6HLmWoUAmGJ6nUIe9KfHJ_pn355To9ant06s6m83XrFzm3onZ5h18u6n9Wk_FZdgM/s1600/juanda_1.jpg
Kita Sering mendengar tentang deklarasi Djuanda, Djuanda Kartawidjaja adala tokoh dibalik itu. Djuanda Kartawidjaja lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tanggal 14 Januari 1911. Djuanda Kartawidjaja mempunyai 3 saidara laki-laki dan 2 saudara perempuan, ia merupakan anak pertama. Djuanda Kartawidjaja merupakan Perdana Menteri terakhir yaitu perdana menteri yang ke 10 Indonesia. Orang tua Djuanda Kartawidjaja bernama Raden Kartawidjaja yang merupakan guru muda dan Nyi Mona. Ayahnya adalah seorang Mantri Guru pada Hollandsch Inlansdsch School (HIS). Pada saat sekolah dasar, Djuanda Kartawidjaja juga bersekolah di HIS dan kemudian pindah ke sekolah untuk anak orang Ropa yaitu  Eouropesche Legere School(ELS) dan tamat pada tahun 1924. Kemudian Djuanda Kartawidjaja dimasukkan di sekolah menengah khusus orang Eropa yaitu Hogere Burger School ( HBS ) di Bandung oleh ayahnya, dan lulus pada tahun 1929.
Kemudian Djuanda Kartawidjaja masuk ke Technische Hoogeschol te Bandoeng (THS) yang sekarang dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). Di ITB, Djuanda Kartawidjaja mengabil jurusan Teknik Sipil dan lulus pada tahun 1933. Ketika masih muda, Djuanda Kartawidjaja hanya aktif di organisasi non pootik yaitu Paguyuban Pasundan dan anggota Muhammadiyah dan pernah menjadi pimpinan sekolah Muhamadiyah. 

Biografi Djuanda Kartawidjaja
sumber: http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/imagecache/125x125/foto-daftar-menteri-keuangan/Djuanda.jpg


Setelah lulus dari ITB, Djuanda Kartawidjaja megabdi di tengah masyarakat, beliau merupakan seorang abdi Negara dan abdi masyarakat yang perlu diteladani. Djuanda Kartawidjaja mengajar di SMA Muhammadiyah di Jakarta sengan gaj seadanya. Padahal, Djuanda Kartawidjaja ditawari untuk menjadi asisten dosen di ITB dengan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan menjadi guru di SMA Muhammadiyah. Empat tahun kemudian, yaitu pada tahun 1937, Djuanda Kartawidjaja mengabdi dalam dinas pemerintah di Jawaatan Irigasi Jawa Barat. Selain itu, Djuanda Kartawidjaja juga aktif sebagai anggota Dewan Daerah Jakarta.

Pada tahun 1939, Djuanda Kartawidjaja bekerja sebagai pegawai Depatemen Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat, Hindia Belanda. Pada tanggal 28 September 1945, Djuanda memimpin para pemuda mengambil-alih Jawatan Kereta Api dari Jepang. Disusul pengambil-alihan Jawatan Pertambangan, Kotapraja, Kepresidenan dan objek-objek militer di gudang Utara Bandung. Kemudian Pemerintah Republik Indonesia mengangkat Djuanda Kartawidjaja sebagai kepala Jawatan Kereta Api untuk wilayah Jawa dan Madura. Setelah itu, Djuanda Kartawidjaja diangkat sebagai Menteri Perhubungan. Djuanda Kartawidjaja pun pernah menjabat sebagai Menteri PEngairan, Kemakmuran, Keuangan dan Pertahanan.

No comments :

Post a Comment