Sartono sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Sartono sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
"Tiada kata yang dapat kami ucapkan kepadamu selain ucapan terima kasih guruku, terima kasih atas segala ilmu yang telah kau berikan kepada kami selama ini."
Sartono lahir di madiun, jawa timur pada tanggal 29 Mei 1936 dan beliau
wafat pada tanggal 1 september 2015 pada usia 79 tahun. Sartono adalah pencipta
lagu hymne guru tanpa tanda jasa.Sartono mulai bermain music sejak remaja. Beliau
tidak sempat melanjutkan pendidikan SMAnya karena ayahnya meninggal. Akhirnya
beliau selalu aktif belaar music secara otodidak. Setelah beberapa tahun
sartono pun diminta agar menjadi guru music di SMP katolik santo bernandus di
madiunn
Musik adalah bagian hidup dari sartono. Meski sibuk
mengajar serta bermain musik bersama band-nya dan Korps Musik Ajenrem,.Beliau
sempat membuat sebuah lagu yang Karyanya yang sangat popular hingga kini yaitu
lagu Hymne Guru, Pahlawan tanpa Tanda Jasa. Lagu ini memenangi lomba dalam
rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan pada 1980.
Awal penciptaan lagu ini bisa dibilang tidak sengaja. Karena
pada tahun 1980 ditengah perjalan secara tidak sengaja beliau membaca Koran mengnai
sayembara penciptaan sebuah lagu untuk guru yang diselenggarakan oleh Depdiknas
dengan hadiah pemenang sebesar Rp.750.000,00. Waktu yang tersisa dua pekan, untuk merampungkan lagu.
Sartono pada saat itu tidak dapat membaca sebuah not balok
tetapi beliau tidak menyerah dan beliau akan mencermati seperti apa sebenarnya
sebuah guru tersebut.Waktu sudahh dekat ke deadline tetapi beliau belum juga
menyelesaikannya da syairnya pun masih acak acakan
Awal lagi yang diciptakan Sartono terlalu panjang dan akan
menjadi lagu yang lebih dari empat menit. Padahal pada saat itu lagu tidak
boleh lebih dari empat menit akhirnya sartonopun berkali kali merevisi syair
mana yang akan dibuang dan dipakai Hingga muncullah istilah pahlawan tanpa
tanda jasa . “guru itu juga pahlawan tetapi selepas mereka berbakti tak satu
pun ada tanda jasa menempel pada mereka , seperti yang ada pada polisi maupun
tentara “ kata sartono.
Pada saat itu lagu sudah selesai namun terdapat sedikit
masalah yaitu mengirikan syair tersebut kejakarta. Karena beliau tidak memiliki
uang maka beliau menjual jas yang beliau miliki untuk biaya mengirmkan surat ke
Jakarta. Namun itu tidak sia sia sartono memenangkan sayembara pembuatan lagu
tersebut dan berhasil mendapatkan uang senilai Rp.750.000,00.
"lagu HYMNE GURU "
No comments :
Post a Comment