Achmad Zaky, CEO Bukalapak yang Fenomenal ( Part 1 )
Suatu perusahaan tidaklah didirikan
dengan mudah, perusahaan yang bagus dibangun dengan pondasi dan rancangan yang
matang, seperti juga pada perusahaan startup, tidaklah mudah dalam mendirikan
perusahaan Startup banyak perusahaan yang gagal karena rancangan yang gagal dan
kurangnya pengalam pada dunia startup.
Bukalapak.com
contohnya, perusahaan tersebut mempunyai rancangan yang matang dan menjadi
salah satu perusahaan Startup yang sukses pada bidangnya, bukalapak sendiri bertujuan
memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia dengan menjual
produk-produk UKM secara online. Sejak didirikan pada tahun 2010, kini
Bukalapak telah menjadi e-commerce besar yang paling berkembang di Asia
Tenggara, dengan pertumbuhan penjualan 20 persen perbulan, dengan jumlah 150
ribu lebih Pelapak (UKM) yang telah bergabung, Bukalapak telah berhasil menjadi
marketplace yang mampu mengumpulkan kelompok penjual di Indonesia dan menjadi
online marketplace terbesar di Indonesia (menurut ComScore), salah satu
perusahaan yang hebat tidaklah dibuat dengan sebentar, begitulah yang dirasakan
oleh CEO Bukalapak tersebut yang akan dijelaskan pada artikel kali ini.
Profil
Achmad Zaky Pendiri Bukalapak.com
Bukalapak.com
sendiri didirikan oleh Seorang yang bernama Achmad Zaky, yang dimana achmad
zaky sendiri lahir tahun 1986 di Sragen, Jawa Tengah. Ia merupakan lulusan
Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Informatika, angkatan 2008,
sebelumnya pada waktu kecil Zaky sendiri sudah dikenalkan oleh dunia
Informatika oleh pamannya dimana beliau sering memberikan buku-buku mengenai
komputer pada Achmad Zaky, pada tahun 1997 ia sudah mulai mengenal pemrograman
komputer dari berbagai buku yang telah menjadi temannya, kecerdasan Achmad Zaky
tak terbantahkan, ia tumbuh menjadi pribadi yang memiliki otak cemerlang,
sehingga ide – ide yang dibuatnya menjadikan ia menjadikan pribadi yang pintar,
pada waktu kuliah Achmad zaky sendiri pribadi yang banyak menggagas ide gila
yang diantaranya adalah ShARE Global Student Think-Tank, Entrepreneur Club ITB
yang kemudian dikenal dengan Technoentrepreneur Club (TEC) ITB, ia juga aktif
dalam organisasi Amateur Radio Club (ARC) ITB.
Sebenarnya
sebelum masuk ITB, tujuannya kuliah hanya berkeinginan memperoleh pekerjaan
bagus dengan gaji besar. Namun seiring berjalannya waktu setelah kuliah ia
mengalami perubahan cara berfikir. Dimana di ITB itu sangat entreprenerial,
karena lulusannya yang menjadi pengusaha bisa menjadi role model, seperti
Aburizal Bakrie dan Arifin Panigoro yang sukses menjadi pengusaha sukses di
tanah air. Oleh karena itu setelah lulus di ITB pilihannya hanya ada dua, yaitu
kerja di perusahaan besar seperti Mckinsey dan BCG atau membangun perusahaan
sendiri.
Akhirnya sejak kuliah ia sudah berkecimpung di dunia
StartUp dengan mendirikan Suitmedia, yakni perusahaan jasa konsultan website
perusahaan, dan hingga kini usaha ini masih tetap dijalani. Pada 2010, melihat
perkembangan Suitmedia tumbuh sangat pesat. Setahun kemudian ia mendirikan
Bukalapak. Sejak itulah ia memutuskan untuk fokus membangun Bukalapak menjadi
online marketplace terpercaya yang banyak dikenal masyarakat Indonesia.
Ide
Mendirikan Bukalapak.com
Berawal dari garasi, Achmad
Zaky bersama Nugroho yang juga pendiri
Bukalapak sendiri yang memiliki pengalaman membuat dan me-marketingkan website
di Suitmedia, sadar bahwa para seller dan buyer menginginkan sebuah situs
online marketplace yang bisa mempertemukan antara penjual dan pembeli secara
aman (tanpa penipuan). Mereka pun akhirnya membuat sebuah situs online marketplace
bernamakan Bukalapak.com, dimana bukalapak sendiri memfokuskan kepada UKM untuk
dapat sejahtera sehingga dapat memakmurkan semua kalangan.
Diawal
hanya 3 orang yang terlibat di Bukalapak, 1 orang sebagai staf, 1 orang
bantu-bantu, dan 1 orang lagi yaitu Achmad Zaky sendiri yang secara masif
mengajak orang-orang bergabung di Bukalapak. Ia mengundang orang-orang
bergabung saat di sela-sela pekerjaan di Suitmedia, ketika itu melalui fitur
message di Facebook ia hanya bisa mengajak 100 orang perhari untuk mengajak
orang berjualan di Bukalapak. Tantangan terberatnya dalam mengajak seller
bergabung yaitu masalah kepercayaan terhadap e-commerce, karena kebanyakan
orang takut tertipu. Jadi diawal ia dan tim fokus menyelesaikan masalah
kepercayaan dengan cara mengedukasi seller. Kala itu Bukalapak sering membuat
kisah sukses seller dan menyebarkannya ke Twitter guna mengedukasi seller lain
agar menjadi seller terpercaya.
Achmad
Zaky sendiri yakin bahwa peluang e-commerce sangat terbuka lebar. Setiap orang
dapat bergabung serta menjadi penjual dan pembeli secara gratis. Baginya
berjualan di toko fisik membutuhkan investasi besar, seperti biaya sewa toko.
Nah, pengeluaran semacam itu dapat dipangkas apabila berjualan melalui
internet, kemudian setelah didirikan, Bukalapak mengalami kemajuan pesat dalam
kurun waktu 3 tahun sejak didirikan pada 2011, Bukalapak.com telah memiliki
150.000 penjual. Produk yang dijual pun sangat beragam, mulai dari elektronik,
makanan hingga produk fashion.
No comments :
Post a Comment