Petinju berbakat yang terlupakan
Mungkin
kebanyakan orang hanya mengetahui Chris John sebagai petinju yang berhasil
mengharumkan nama bangsa Indonesia. Padahal
sebelum Chris John terkenal, lebih dahulu ada seorang petinju Indonesia
yang cukup sukses dan membesarkan naa Indonesia. dia adalah Ellyas Pical.
Ellyas
pical adalah seorang petinju asal Indonesia yang pertama kali meraih
penghargaan Juara Dunia. Petinju yang lahir di Ullath, Sapura, Maluku Tengah,
Maluku, 24 Maret 1960 ini bercerita bahwa ia mulai mencintai olahraga tinju
saat melihat petinju Muhammad Ali di TVRI. Elly mengalami sedikit gangguan
pendengaran dikarenakan pekerjaannya pada masa kecil adalah pencari mutiara
kerang alami. Akibat dari seringnya Elly menyelam mengakibatkan pendengerannya
agak kurang peka.
“Di tahun 1985 Pical berhasil memukul KO juara IBF Super Terbang asal Korea, Ju-Do Chun”
Petinju yang terlupakan ini berlatih tinju sebenarnya tidak disetujui oleh orang tuanya. Oleh karena itu
Elly berlatih dengan cara sembunyi-sembunyi. Berlatih sejak usia 13 tahun
menjadikan Elly cukup berpengalaman dalam olahraga tinju. Berawal dari juara tingkat
Kabupaten hingga Kejuaraan Piala Presiden, akhirnya Petinju yang terlupakan ini bisa menjalankan karir
profesionalnya pada tahun 1983 di kelas bantam junior. Setelah itu
berturut-turut Elly meraih juara Dunia. Berikut adalah prestasi yang diraih
Elly.
-
Juara OPBF 19 Mei 1984 di Korea Selatan
-
Juara IBF kelas bantam junior 3 Mei 1985 di
Jakarta
-
Berhasil mempertahankan gelar melawan petinju
Australia 25 Agustus 1985
-
Menang melawan petinju asal Republik Dominika
dengan KO pada tanggal 5 Juli 1986
-
Mempertahankan gelar melawan petinju Korea
Selatan
-
Kembali merebut gelar IBF dari juara bertahan
asal Korea Selatan
Petinju yang terlupakan ini memiliki pukulan hook dan
uppercut tangan kirinya yang sangat cepat serta keras. Bahkan pukulan tersebut
dijuluki sebagai “The Exocet”. Yaitu nama sebuah rudal yang digunakan Argentina
saat Perang Malvinas pada masa jaya Elly saat itu.
"Pokoknya jika kena tangan kidalnya, kemungkinan besar akan roboh lawannya !"
Setelah kekalahannya dari Polo
Perez asal Kolombia, Pical akhirnya mulai meninggalkan ring tinju. Pical
kemudian bekerja menjadi seorang petugas keamanan di sebuah diskotik di
Jakarta. Pada tahun 13 Juli 2005, Petinju yang terlupakan ditangkap oleh kepolisian karena kasus
narkoba di sebuah diskotik. Sehingga menimbulkan kecaman dari rakyat untuk
pemerintah karena tidak memanusiakan atlet yang telah membawa nama Indonesia
terkenal di Dunia.
“Pical menjadi orang pertama Indonesia yang menjadi juara tinju dunia.”
Setelah terbebas dari hukuman dan
keluar dari penjara, Pekarang Petinju yang terlupakan bekerja di KONI pusat sebagai asisten ketua
KONI yakni Rita Subowo. Elly mencatatkan rekor 20 kemenangan dengan 11 kali
menang KO, 1 kali seri, dan 5 kali kekalahan.
No comments :
Post a Comment