Profil Pendiri "Kebab Baba Rafi" ( Part 1 )
Sebuah
Usaha yang diawali dengan niat yang ikhlas dan usaha yang tinggi tentunya akan
menghasilkan akhir yang manis, tentunya itulah yang dialami oleh salah satu
Wirausahawan muda yang akan saya jelaskan pada artikel kali ini.
Profil
Hendy Setiono Pendiri Kebab Turki
Siapa sih yang mengenal Hendy Setiono, tetapi anda pasti mengenal Kebab
Turki...., ya Hendy Setiono sendiri adalah pendiri suatu rumah makan yang ia
namakan “Kebab Turki
Baba Rafi”. Hendy lahir pada tanggal 30 Mei, 29 tahun yang lalu, dia merupakan
putra pertama dari pasangan Bambang Sudiono dan Endah Setijowati, sebelum
menjadi seorang pengusaha muda, Hendy Setiono tercatat sebagai seorang
mahasiswa Jurusan teknik Informatika Institut teknologi Sepuluh November
Surabaya. Namun, dia memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah dan memulai
bisnis Kebab Turki, hendy merupakan satu dari sekian pengusaha sukses yang
pandai melihat peluang bisnis. Ketika duduk di bangku kuliah semester 4, Hendy
merintis usahanya dengan seorang teman yang menyukai kuliner, Hasan Baraja.
Resep Kebab Turki tersebut dia peroleh ketika dia mengunjungi ayahnya di Qatar
yang bekerja di sebuah perusahaan minyak. Bersama dengan Hasan, Hendy
memodifikasi bahan dan bumbu kebab agar sesuai dengan lidah Indonesia. Dengan modal awal 4 juta rupiah dan dibantu oleh satu
karyawan, sekarang Hendy berhasil mendirikan PT Baba Rafi Indonesia. Pada tahun
2008, kedai kebab hendy berjumlah 325 yang tersebar di 50 kota, dan menaungi
700 karyawan, kepiawaian Hendy dalam berbisnis telah diakui banyak kalangan.
Pada tahun 2006, Majalah Tempo mencatat nama Hendy sebagai 1 dari 10 tokoh yang
mengubah Indonesia. Selain itu, secara internasional, Hendy juga dinobatkan
sebagai Asia’s Best Enterpreneur Under 25 oleh Majalah Business Week.
Kemudian, pada tahun 2007, Hendy
mendapatkan gelar Terbaik I Wirausaha Muda Mandiri 2007 oleh Bank Mandiri. Hendy
memiliki moto LETAM yang berarti Lihat peluang yang ada, Evaluasi peluang itu,
Tirukan cara yang mungkin diadopsi, Amati caranya dan lakukan, dan Modifikasi
cara yang telah dipilih itu.
Awal Usaha
Suatu bisnis tidaklah diawali dengan mudah, ia itulah yang dialami oleh
sorang Hendy dan rakannya, begitu tiba di tanah air, Hendy langsung menyususn
strategi bisnis. Ia mencari rekanan bisnis. Ia tidak ingin usahanya
asal-asalan. Ia kemudian bertemu dengan kawannya yang juga senang kuliner yaitu
Hasan Baraja.
Mereka kemudian sepakat untuk
melakukan bisnis walau penuh trial and error. Mereka berdua kemudian melakukan
penjajakan bisnis, pangsa pasar dan berusaha memodifikasi resep kebab yang
familiar terhadap lidah orang Indonesia khususnya Surabaya sebagai kota pertama
hendy memulai bisnis, jika menggunakan resep Kebab yang asli, aroma cengkeh dan
ladanya sangat terasa dan ini tak cocok dengan lidah Surabaya. Selain itu,
ukuran porsi kebab yang asli juga terlalu besar, tidak cocok dengan orang
Indonesia yang kemungkinan kebab hanya akan menjadi makanan camilan saja.
Akhirnya
Hendy dan Hasan berhasil memodifikasi resep ukuran kebab yang pas untuk dipasarkan
di Surabaya. Kombinasi bahan yang digunakannya membuat lidah tergiur.
Bayangkan, daging panggang berbumbu, menyebarkan aroma yang membangkitkan
selera, ditambahi dengan irisan sayur segar, mayonaise, saos tomat dan sambal
istimewa, dengan penyajian menarik, digulung dalam lembaran tortila lembut.
Proses peracikan resep yang pas
butuh waktu tiga bulan. Dengan modal sekitar 10 juta, pada September 2003,
gerobak kebab pertamanya mulai beroperasi. Masa-masa awal usahanya diakui Hendy
sangatlah berat. Pernah uang dagangannya dibawa kabur karyawan. Gonta-ganti
karyawan juga sangat sering. Baru beberapa minggu bekerja, karyawan sudah minta
keluar. Bahkan Hendy dan istrinya, Nilam Sari, pernah harus berjualan sendiri.
Namun karena hari itu hujan, tak banyak orang lalu lalang untuk jajan, “Uang
hasil jualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak
cukup.” Ungkapnya.
Untuk kelanjutan bagaimana Hendy
Setiono berhasil mendirikan sebuah perusahaan Kebab tersukses di indonesia
tunggu artikel selanjutnnya, See you Tomorrow....
No comments :
Post a Comment