Friday, December 16, 2016

Peminat Bidang Pendidikan Sejak Dini

  No comments


- Otobiografi Dewi Sartika

Dewi Sartika
Dewi Sartika
Dewi Sartika lahir di Bandung pada tanggal 4 Desember 1884 dan wafat di Kota Tasikmalaya pada tanggal 11 September 1947 di umur yang ke 62 tahun. Dewi Sartika adalah salah satu tokoh pendidikan untuk kaum perempuan dan di akui sebagai pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia tahun 1966. Ayahanda Dewi Sartika yang bernama Raden Somanagara adalah seorang pejuang kemerdekaan. Ayahanda beliau dihukum buang ke pulau Ternate oleh Pemerintah Hindia Belanda hingga akhirnya meninggal dunia di sana.

Sepeninggal ayahnya, beliau dirawat oleh pamannya yang memiliki kedudukan sebagai patih di Cicalengka. dari sang paman lah beliau mendapatkan pendidikan mengenai kesundaan, sedangkan wawasan kebudayaan Barat beliau peroleh dari didikan seorang nyonya Asisten Residen bangsa Belanda. Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidikan semenjak masih kecil dan memiliki semangat serta kegigihan yang kuat untuk meraih kemajuan. Salah satu contohnya adalah beliau bermain di belakang gedung kepatihan, beliau sering memperagakan praktik disekolah, mengajari baca tulis, dan bahasa Belanda kepada anak-anak pembantu dikepatihan. Dewi Sartikan sudah mulai merintis pendidikan bagi kaum wanita semenjak tahun 1902.

- Sekolah Dewi Sartika

Pada tanggal 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka Sekolah Istri(Sekolah Khusus untuk Perempuan) pertama seHindiaBelanda. Tenaga pengajarnya hanya tiga orang yaitu Dewi Sartika dan dua Saudara misannya. Murid-murid angkatan pertamanya terdiri dari 20 orang dan hanya menggunakan ruangan pendopo kebupaten Bandung.

Setahun kemudia pada tahun 1905, sekolahnya menambah kelas sehingga sekolah itu pun berpindah ke Jalan Ciguriang, Kebon Cau. Lokasi baru ini dibeli Oleh Dewi Sartika dengan uang tabungan pribadinya dan ada juga beberapa bantuan dana pribadi dari Bupati Bandung saat itu. Lulusan pertama keluar pada tahun 1909, bahasa sunda bisa lebih memenuhi syarat kelengkapan sekolah formal.

Dewi Sartika 


Pada tahun tahun berikutnya di beberapa wilayah Pasundan bermunculan beberapa Sekolah Istri, terutama yang dikelola oleh perempuan-perempuan Sunda yang memiliki cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika. Pada tahun 1912 sudah berdiri sembilan sekolah istri di kota kota kabupaten. pada tahun 1914, sekolahnya diganti menjadi Sekolah Kautamaan Istri yang memiliki arti "Sekolah Keutamaan Perempuan".

Pada bulan September tahun 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang telah berumur 25 tahun, yang kemudia berganti nama menjadi "Sakolah Raden Dewi". Atas jasa beliau dalam bidang pendidikan ini, Beliau di anugerahi bintang jasa oleh pemerintah Hindia-Belanda.


 

No comments :

Post a Comment