WANITA “TERKUAT” DI INDONESIA
Mungkin
inilah julukan yang cocok untuk perempuan bernama Sri Wahyuni, peraih medali
perak cabang angkat besi Olimpiade Rio de Janeiro 2016 kemarin. Wanita terkuat di Indonesia ini mencatatkan total angkatan 192 kg dengan snatch 82 kg dan clean & jerk
seberat 107 kg. Sri Wahyuni berhasil mengalahkan unggulan asal jepang Hiromi
Miyake yang hanya mencatatkan total angkatan 180 kg. Sedangkan yang berhasil
mengalahkan Wanita terkuat di Indonesia ini adalah atlit asal Thailand, Tanasa Sopita dengan total
angkatan yang hanya terpaut 8 kg saja dengan Sri Wahyuni.
Perempuan kelahiran Bandung, 13 Agustus 1994 ini adalah anak dari pasangan Candiana dan Rosita.
Sri kuliah di jurusan hukum Universitas Bhayangkara, Bekasi. Memiliki
tinggi 147 cm dan berat 47,25 kg menjadikannya sebagai seorang atlit angkat
besi kelas 48kg. Karena performanya yang semakin terlihat ketika dirinya
berhasil merebut 2 medali emas dan 1 perak di Kejuaraan Junior Angkat Besi yang
disekenggarakan di Rusia.
Tidak
hanya itu, prestasi Wanita terkuat di Indonesia ini yang lainnya adalah di tahun 2013 kemarin Sri berhasil
mendapatkan medali perak dikejuaraan Asia di Astana Kazakhstan, emas diajang
Islamic Solidarity Games (ISG) III di Palembang, dan berhasil meraih Emas di
SEA Games Myanmar. Pada tahun 2014, Sri juga berhasil meraih beberapa medali.
Seperti medali emas di Kejuaraan Dunia Junior Kazan Rusia, emas di Kejuaraan
Dunia Junior untuk angkatan clean & jerk, perak di kejuaraan dunia Junior
angkatan snatch, perunggu di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Almaty, kazhakhstan
untuk clean & jerk, serta medali perak diajang Asean Games Incheon, Korea
Selatan.
Sri Wahyuni sempat dipertimbangkan untuk tidak mengikuti Olimpiade 2016 karena kegagalannya di Kejuaraan Dunia 2015 di Texas, Amerika Serikat.
Akan tetapi, Wanita terkuat di Indonesia ini berhasil membuktikan dengan keberhasilannya dalam meraih medali di
Olimpiade Rio de Janeiro. Bahkan dia lah yang berhasil mendpatkan medali yang
ke pertama untuk Indonesia.
Pada
tahun 2015, Sri Wahyuni sempat mendapatkan kendala dalam latihannya. Oleh
karena itu ia gagal dalam mendapatkan medali diajang Kejuaraan Dunia di
Houston. Ini juga salah satu penyebab dipertimbangkannya Sri Wahyuni untuk maju
di Olimpiade Rio de Janeiro. Namun PABBSI tetap menilai bahwa Sri Wahyuni
berpotensi. Akhirnya PABBSI berusaha agar Wanita terkuat di Indonesia ini tetap berlaga di
Olimpiade Rio de Janeiro dan memperbaiki kendala-kendala latihan Sri Wahyuni.
No comments :
Post a Comment