Biografi Ir Soekarno Part 3 : Demokrasi Liberal
Biografi Singkat Ir Soekarno
Demokrasi Liberal (1950 - 1959)
Soekarno dan Hatta, memutuskan untuk segera mengubah bentuk negara menjadi negara kesatuan seperti yang dicita-citain waktu Proklamasi. Tugas pertama Soekarno sebagai presiden RIS adalah membuat RIS jadi NKRI.Setelah mengganti bentuk negara dan mengganti undang-undang dari Konstitusi RIS ke UUDS 1950, Soekarno memutuskan bahwa sekarang saat yang tepat untuk memperkenalkan Indonesia ke seluruh dunia. Sementara untuk urusan dalam negeri, Soekarno cuma mau tiga masalah diselesaikan oleh para Perdana Menteri:
- Irian Barat direbut kembali.
- Pemilihan Umum.
- Menjaga keutuhan NKRI.
Keberhasilan Ali dan Soekarno di KAA bikin nama Indonesia semakin nyata di kancah internasional. KAA dianggap oleh bangsa-bangsa dunia ke tiga sebagai wujud dari perlawanan atas penjajahan dan kolonialisme. Status ini dipake sama Soekarno untuk muncul ke tengah-tengah panggung dunia sebagai tokoh yang sangat anti penjajahan dan menjunjung tinggi kenetralan. Baik Eisenhower & Kennedy (dua presiden Amrik) maupun Nikita Khrushchev (pemimpin Uni Soviet) menaruh perhatian besar kepada sosok Soekarno. Di mata dunia, Sukarno menjadi sosok pemimpin yang betul-betul netral dalam perang dingin, tidak memihak (non-blok), namun secara tegas menolak penjajahan dan kolonialisme. Itulah kenapa, Soekarno bisa akrab dengan banyak pemimpin dunia dari berbagai macam latar belakang ideologi.
Pendapat parlemen hasil pemilu waktu itu mengusulkan Hatta yang bisa ngatasin semua ini dan selayaknya dia jadi Perdana Menteri. Bung Hatta malah memutuskan untuk mengundurin diri dari posisi Wapres. Dalam UUDS 1950 berisi bahwa tidak boleh Wapres jadi PM, di sisi lain Bung Hatta makin tidak cocok sama Bung Karno dalam visi politiknya.
Sendirian, Soekarno mendapat dukungan dari TNI . Dengan dukungan penuh dari Jenderal Nasution yang dipercaya sebagai Panglima TNI, muncullah Dekrit Presiden 1959. Kekuasaan kembali jatuh ke tangan presiden.
Demokrasi Terpimpin - Lengser dari Pemerintahan (1950 - 1966)
Menurut Soekarno, konsep demokrasi terpimpin lah yang paling cocok dengan kepribadian Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia, secara sosiologis adalah bangsa yang membutuhkan figur Pemimpin yang dipercayai oleh rakyatnya.Supaya ada yang mengevaluasi dan mencegah dirinya tidak menjadi diktator, diangkatlah tiga orang yang diberi jabatan sebagai Deputi Perdana Menteri: Dr. Leimena, Khairul Saleh, dan Subandrio, . dan juga dibentuk MPRS dan DPR Gotong Royong.
No comments :
Post a Comment