Profil Pendiri "Kebab Baba Rafi" ( Part 2 )
Setelah
arikel yang sebelumnya menceritakan tentang bagaimana Hendy Setiono mendirikan
Kebab Turki Baba Rafi kini, artikel selanjutnya akan menceritakan tentang
sebuah artikel tentang perkembangan turki baba rafi sendiri.
Perkembangan Kebab Turki Baba Rafi
Pada awl berdirinya banyak orang
yang meragukan khualitas dari Kebab Turki baba rafi sendiri, karena baru dibuka
belum banyak orang yang mau beli kebabnya, dengan inovasi dan promosi oleh
Hendy dan rekannya lah akhirnya Kebab Turki Baba Rafi sukses hingga sekarang, oleh sebab
itu Baba Rafi menyiapkan pasukan khusus untuk quality kontrol yang akan selalu
memandu dan memantau kondisi setiap outlet. Tugas divisi quality control adalah
selalu mengecek dan mempertahankan kualitas rasa, pelayanan dan kebersihan
serta value produk. Line khusus untuk pengaduan konsumen juga dipersiapkan.
Hendy
juga selalu mengedepankan inovasi yang membuat produknya digemari, salah
satunya adalah pemasakan daging yang diasap bukan digoreng, ini akan
menimbulkan aroma yang lebih sedap dan mampu menggiring orang untuk mencobanya,
dan lagi dan membeli lagi.
Varian kebab juga banyak seperti
Winner Kebab, Hot Dog Jumbo, Syawarma, Kebab isi sosis istimewa, Kebab Gila dan
Kebab Picok (Kebab Pisang Coklat). Harganya juga berkisar antara 8 ribu hingga
belasan ribu, pokoknya masih dibawah 20 ribu.
Akhirnya banyak orang yang suka pada
rasa dan khualitas dari kebabnya tersebutlah banyak yang berminat menjadi
mitra, dari sinilah kemudian Hendy mematenkan kebabnya dan membuka peluang
franchisee. Melalui PT Baba Rafi Indonesia, perusahaan ini kemudian membuka
peluang kemitraan tersebut dengan harga mulai 50 jutaan .
Yang sangat luar biasa dari bisnis
ini adalah, Hendy hanya butuh waktu 3-4 tahun untuk mengembangkan sayap
dimana-mana. Kini outlet Kebab Turki Baba Rafi telah berkembang hingga lebih
dari 375 outlet dan mempekerjakan karyawan sebanyak lebih dari 200-an orang.
Omsetnya juga fantastis yaitu sekitar 16 miliar per tahun.
Cerita
Dibalik sebuah Kesuksesan
Tidak setengah-setengah Hendy merintis usahanya, ia
pun memutuskkan untuk berhenti kuliah meskipun sedang berada di semester 4
jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
Kedua orangtuanya, Bambang Sudiono dan Endah Setijowati sangat menentang
keputusan anaknya itu.
Tidak perlu waktu lama, bisnis Hendy Setiono pun
berkembang. Hendy menyadari bahwa ia harus membuat merek dan mengubah tampilan
gerobaknya agar lebih menarik. Nama ‘Kebab Turki Baba Rafi’ pun ia pilih untuk
bisnisnya itu. Nama itu diambil dari nama tempat dimana Hendy pertama kalinya
mencicipi kebab, dan Baba Rafi terinspirasi dari nama anak pertamanya yang
berarti ayah Rafi. Merah dan kuning, warna cerah yang dipilih Hendy untuk
menarik orang yang lewat. September 2003 pertama kalinya gerobak penjual Kebab
Turki Baba Rafi mulai beropersi yang dibantu oleh istri Hendy, Nilamsari dan
satu karyawannya. Kesabaran, dedikasi dan kerja keras mulai terbayar, terbukti
dengan Kebab Turki Baba Rafi semakin diakui oleh kota Pahlawan. Bisnisnya terus
naik, dimana omset mencapai jutaan rupiah perbulan.
Hendy Setiono seringkali menghadiri seminar pemasaran
dan manajemen yang membantu bisnis Hendy melaju cepat. Tahun 2004, Hendy
mengembangkan Kebab Turki Baba Rafi menjadi bisnis waralaba yang membuat bisnis
Hendy semakin berhasil dan melaju lebih cepat.
Dengan waktu sepuluh tahun menjadi franchisor, Kebab Turki Baba Rafi
membuka outlet di tiga Negara, Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Karyawan
Kebab Turki Baba Rafi mencapai ribuan orang dan omset melonjak ke angka
miliaran rupiah perbulan.
Nantikan Artikel lainya pad Website
Otobografi
No comments :
Post a Comment